Puisi Romantis


Aku ingin memetik bintang dan berlari kearahmu
mengubahnya menjadi mawar dan kuberikan untukmu
bukan untuk apa”…….
hanya ingin membuatmu tersenyum manis di hari ini

sejujurnya…….
aku pernah memandangmu sangat dalam..!!!
saat engkau menggoreskan pena pada sebuah buku
menatapmu seperti seorang bidadari yang diam.
sambil simpulkan senyum di raut wajah yg pernah aku lihat dulu

andai aku bisa meminta bulan tuk bersenandung…
malam ini saja…
biar bulan yang menyanyikanya
dan aku yg memetik gitar sebagai pengiringnya
hanya membawakan lagu sederhana saja……
agar hati ini sedikit tersenyum manis untuk satu rindu.

lihatlah dirimu….memang kau tak sebegitu indah
dari paras-paras yg setia menjadi bintang untuk bulanya
namun kau cukup manis untuk aku lihat………………
mereka mungkin juga sama sepertiku ketika melihatmu

jika tangan ini punyai kharisma seperti khalil gibran
mungkin aku takkan berhenti menulis keindahanmu dalam puisi ini
namun menulis perasaanku tentangmu disini…itu cukup…!!!

tak penting seberapa besar pengorbanan yg dilakukan matahari
yg tak pernah bertemu sang rembulan untuk tersenyum kearahnya
namun dia selalu berikan separuh sinarnya untuk membuatnya indah
agar dia tampak special di hadapan bintang….

sayang…..♥♥♥

aku ingin punyai ketulusan seperti matahari..^_^..:*


Puisi 1
Matahari telah padamkan sinarnya,memisahkan kita setelah bersamamenjalani hari yang panjang,kini bulan telah hadir bersama indahnyagemerlapan bintang yang bertabur di langit gelap malam ini.Di sini di tempat yang sunyi ini aku sendiri,kesepian tanpa ada kamudi sampingku,aku hanya bisa termenung di bawah sinar bulan danbintang,ketika mata ini mulai terpejam ku ingin titipkan salam rindumelalui bulan dan bintang di langit,tak lupa ku ingin ucapkan selamatmalam untukmu kekasih ku.semoga kita bisa berjumpa di alam mimpi kita yang indah bersama bulandan bintang.
Selamat Malam Cinta. aku tunggu kamu di mimpiku...

Puisi 2


anginpun berhembus kencang dan mengamuk
mewakili isi hati yg meronta karna tak kuat menahan sedih
air mataku turun tersayup malu melewati pipi yg sembab memerah karna amarah
mengapa kau tinggalkan aku lagi?
mengapa kau buat kenangan buruk lagi?
dan mengapa kau pernah dihatiku lagi?
tak pernahkah kau mengerti sedikit inginku, yg slalu ingin berada disisimu?
menemani saat aku rapuh
menopangku saat aku mulai terjatuh
membimbingku saat aku tak tau arah dan tujuan
dan menyelimutiku saat dingin menusuk kulitku
Hujan Malam Ini membisu, sebisu bibirku
lidah tak bertulang tak mampu lagi berkata ” Aku tulus menyayangimu ”
” Seperti sebuah impian yg kandas menepi saat air hujan memberikan harapan pada tanah yg mengering ”...


Puisi 3

Di ruang kesunyian
di depan sebuah meja berwarna cokelat kelu dan berdebu.
Ada lautan kata yangg beku dalam kehampaan
di atas sepucuk kertas yangg tertulis sebait nama
dengan pena yang menggigil ku coba goreskan kegelisahan,
tapi genangan tinta terbentuk seperti teluk
melayarkan kata ke samudra peluk
di depan kerdip lilin kecil yang redup
ku bayangkan binar mata yangg lebih bersinar
hingga ku temukan nyala dalam unggun kata
kau inspirasi setiap anting-anting aksara
menyatakan sejuta kalimat dalam lembar puisi....


0 komentar:



Posting Komentar