2 tahun 7 bulan , tepatnya 29 bulan. Kisah kita berakhir disini. Sampai saat ini aku masih tidak bisa mengerti alasan yang kau ucapkan saat itu. Tetapi aku tidak pernah memikirkan hal itu , karena aku akan melangkah aku tidak ingin terjebak oleh masa lalu yang akan membuatku sedih dan akhirnya aku tidak fokus dengan apa yang ada di masa depan. Aku bersyukur dan aku berdoa semoga ini jalan yang terbaik , semoga ini jalan yang ditunjukan oleh Allah dan semoga ini pula doa yang dijawab oleh Allah. Karena aku ingin fokus belajar , fokus untuk masa depan , untuk membahagiakan dan membanggakan kedua orangtuaku dan agar aku bisa membantu adikku kelak.
Awalnya aku sedih , harus berpisah denganmu. Hanya karena keegoisanmu yang memilih wanita lain. Tetapi aku mengerti , karena memang sejak beberapa bulan terakhir engkaupun mulai berubah. Saat kita sedang bersama engkau tetap saja terus bbman dengan orang lain. Sepertinya asyik sekali , terkadang aku cemburu melihatnya , karena jika kontekan denganku engkau sangat cuek sekali , bahkan lama sekali membalasnya. Tetapi mengapa jika dengan orang lain justru engkau cepat sekali membalas bbmnya ? Aku sudah mulai curiga saat engkau selalu menawarkan aku hal yang aneh , saat aku tidak mau engkau marah dan sepertinya masalah itu sangat sepele namun engkau selalu membesarkannya , engkau selalu berkata "Aku udah males" bahkan selalu mengungkit untuk putus. Apa karena kamu tidak ingin berhubungan jarak jauh (LDR) ?
Selama 2 bulan , engkau menyuruhku untuk membantumu membuatkan tugas akhir. Ya karena demi engkau , aku pun mau untuk membantumu. Tetapi kata membantu itu berubah menjadi aku yang mengerjakan semuanya. Bayangkan saja tugas yang aku pun tidak mengerti , tetapi aku harus mengerjakannya seorang diri. Kurang lebih 2 bulan tugas itu selesai walaupun belum rapih dan itu tanpa bantuanmu sama sekali.
Aku pernah meminta bantuanmu untuk mengerjakan tugasmu bersama , tetapi engkau terlalu banyak alasan dan itu membuatku malas. Akhirnya suatu saat aku dan engkau mengerjakan tugas akhirmu bersama , walaupun sebenarnya tugas itu sudah aku selesaikan. Aku pura-pura mengerjakan tugas mencari bahan dan engkaupun tetap memainkan handphonemu. Setelah aku berkata "begini bukan tugasnya?" engkau terus melihat tugasnya dan menekan kursor laptop ke bawah sampai lembar ms. word akhir dan disitu tertulis "BAB 6 PENUTUP" lalu disitu engkau tersenyum namun tak sedikitpun keluar dari mulutmu ucapan terimakasih untukku. Hatiku sedih , terkadang dalam hati aku berkata bahwa selama 2 bulan perjuanganku seperti tidak ternilai dimatamu. Yah tapi memang inilah kenyataannya , tidak seperti yang aku bayangkan.
Lebih sedihnya lagi adalah sejak tugasmu telah aku selesaikan , justru engkau mulai menjauh dan semakin menjauh.Engkau juga tidak pernah memanggilku dengan panggilan itu engkau lebih banyak memarahiku. Aku sudah mulai diacuhkan dan engkau sepertinya tidak peduli lagi dengan keberadaanku.Waktu itu aku hanya berfikir mungkin engkau jenuh atau mungkin engkau sedih karena aku akan melanjutkan studyku dan harus berpisah denganmu. Tetapi ternyata dugaanku salah besar.
Kini aku berusaha tegar , berusaha untuk bersabar dan berusaha untuk mengikhlaskanmu dengan yang lain. Karena mungkin engkau akan lebih berbahagia jika dengannya dibandingkan harus bersama denganku. Aku bukan tidak bisa melupakanmu , tetapi butuh waktu untuk bisa melupakanmu karena waktu 2 tahun 7 bulan itu tidaklah sebentar. Karena aku tidak hanya harus melupakanmu tetapi aku pun harus melupakan semua kenangan yang pernah kita lewati bersama dan itu sulit , sulit sekali.
Karena banyak sekali kenangan bersamamu , baik suka maupun duka. Aku tidak bisa menceritakannya satu persatu karena kenangan lebih indah jika kita pikirkan bukan untuk dituliskan.
Alhamdulilah , dengan ini aku mendapatkan hidayah dari Allah SWT. Dengan putus denganmu , aku mulai memperbaiki diriku , aku mulai rajin mengikuti kegiatan agama , banyak membaca tentang buku agama dan hukum agama. Mungkin aku belum terlalu syar'i karena aku masih belajar namun pelan-pelan aku pasti bisa menjadi seorang muslimah untuk menebus semua dosa dan kesalahku dimasa lalu , karena pacaran dalam agama Islam itu tidak ada dan itu sangatlah berdosa. Alhamdulilah aku masih diberi kesempatan oleh Allah untuk memperbaiki diriku. Semoga Allah memberikan jodoh yang terbaik untukku yang akan menjadi suamiku kelak , karena jodoh adalah cerminan diri kita sendiri , oleh karena itu aku pun harus memperbaiki diri agar aku mendapatkan jodoh yang shaleh dan baik serta di Ridhoi oleh Allah dalam ikatan yang halal.
Terimakasih atas waktunya , terimakasih atas kenangannya , terimakasih atas segalanya. Mungkin hanya ini yang bisa aku ucapkan untukmu. Semoga engkau berbahagia dengan teman dekatmu itu. Aku hanya berpesan janganlah memperlakukan dia seperti apa yang telah engkau perlakukan kepadaku.
0 komentar:
Posting Komentar