Merekontruksi Minat Membaca Generasi Muda Untuk Kemajuan Negara

      Membaca adalah jendela dunia, kalimat tersebut seringkali dijadikan sebagai kata-kata mutiara dalam dunia membaca. Membaca merupakan jendela yang mengantarkan kita pada tempat-tempat menakjubkan tentang pengetahuan. Membaca merupakan pintu gerbang menuju pengetahuan. Banyak sekali kata-kata mutiara mengenai pentingnya membaca untuk kehidupan yang lebih baik.
Membaca adalah suatu hal penting untuk menambah pengetahuan, karena pengetahuan  sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Masyarakat yang memiliki sedikit pengetahuan akan tertinggal dibandingkan dengan masyarakat yang menguasai berbagai macam pengetahuan. Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang berada di bawah negara-negara maju seperti Amerika dan Negara-negara di Eropa yang memang penduduknya sangat gemar sekali membaca, berbeda dengan masyarakat di Indonesia yang mana dari sebuah penelitian disebutkan bahwa minat baca rakyat Indonesia tergolong rendah. Memang dari segi banyaknya buku yang terjual dan jumlah waktu yang digunakan oleh rata-rata rakyat Indonesia untuk membaca memang tergolong sedikit. Dari sebuah sumber disebutkan bahwa yang mempunyai minat terhadap buku kurang lebih hanya 2 persen dari jumlah penduduk Indonesia.

Gemar membaca dan menulis masih belum berkembang dengan sepenuhnya pada anggota-anggota masyarakat khususnya bagi komunitas pelajar. Kecenderungan mendapatkan informasi yang lebih instan dan juga melalui percakapan tampaknya masih lebih kuat daripada melalui bacaan.
Kecenderungan ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa minat baca dan kebiasaan membaca di kalangan siswa dan mahasiswa relatif masih lemah. Anjuran yang sering terdengar dari pemerintah dan berbagai kalangan pemimpin masyarakat untuk meningkatkan minat dan kebiasaan membaca hanyalah sebagai wacana dan tidak dilakukan secara efektif.

Mayoritas Penduduk Indonesia saat ini adalah generasi muda. Kebanyakan dari mereka tidak suka melakukan aktifitas membaca. Menurut pendapat mereka, membaca merupakan suatu aktifitas yang sangat membosankan, kuno, tidak gaul dan hanya membuang-buang waktu saja, mereka lebih suka melakukan hal hal yang menarik dan up to date lainnya. Perkembangan zaman dalam hal teknologi saat ini berpengaruh juga pada minat membaca generasi muda. Sekarang ini kalangan remaja atau masyarakat lebih tertarik menonton TV, mendengarkan musik, bermain game dan chating di internet daripada membaca buku atau koran. Tapi bagaimanapun juga mereka harus menyadari bahwa membaca adalah hal yang penting untuk dilakukan dalam menambah ilmu pengetahuan. Dengan membaca mereka akan mengerti apa yang mereka tidak diketahui dan tidak dapat melihat sendiri berbagai macam informasi dan pengetahuan dari berbagai pelosok dunia.

Untuk menumbuhkan pemahaman pentingnya membaca di dalam pikiran generasi muda bukanlah suatu pekerjaan mudah. Seluruh stakeholder bangsa harus bekerja keras dan saling bertautan, terutama pemerintah. Pemerintah  harus memberikan fasilitas umum seperti perpustakaan, taman baca, dan mempromosikan "bagaimana pentingnya membaca” di media massa, seperti: TV, radio, media sosial, majalah, koran, buletin, internet, dan memberantas buta aksara. Karena salah satu faktor masyarakat tidak suka membaca karena memang belum bisa membaca secara lancar, bahkan terdapat sebagian masyarakat yang tuna aksara. Selain pemerintah, para orang tua pun harus berperan aktif dalam menumbuhkan kebiasaan anak supaya gemar membaca, Orang tua dapat mengajak anak untuk pergi ke pameran buku, ke perpustakaan, dan jika memungkinkan supaya lebih baik untuk membelikan anak buku seperti buku dengan cover gambar yang disukai anak dan isi buku dengan berbagai gambar menarik dibandingkan membelikan anak gadget ataupun mainan. Karena anak mendapatkan pendidikan awal dari orang tua, sehingga untuk menghasilkan generasi yang memiliki minat membaca yang tinggi berawal dari didikan orang tua yang mendidik anaknya untuk gemar membaca. Guru pun harus turut andil dalam membentuk generasi yang gemar membaca, dengan terus memotivasi anak didiknya dalam setiap apersepsi yang cukup di saat kegiatan belajar mengajar dan setelah menggeneralisir pembelajaran serta menjelaskan manfaat dari membaca supaya anak semakin termotivasi untuk membaca. Harus kerapkali mengajak anak didiknya ke perpustakaan sekolah untuk membaca buku yang disukainya, setelah itu tanyakan informasi apa yang anak didiknya dapat setelah membaca sehingga dapat terus memotivasi anak didik untuk terus membaca.  Masyarakat juga berperan untuk meningkatkan generasi yang gemar membaca, dengan cara bergotong royong membangun taman baca di setiap desa, taman baca ini berbeda dengan perpustakaan, taman baca merupakan tempat untuk membaca namun di luar ruangan yang penuh akan pepohonan dan tempat yang nyaman sehingga para pembaca yang akan membaca pun merasa rileks dan tidak jenuh dengan tempatnya yang terbuka. Selain itu masyarakat juga harus lebih sering mengadakan perlombaan yang ada sangkut pautnya dengan dunia membaca, supaya anak-anak akan tertarik untuk membaca walaupun motivasi awalnya hanya untuk memenangkan perlombaan tersebut dan lambat laun dari kebiasaan yang suka membaca akhirnya menjadi sebuah kegemaran dan minat untuk membaca. Seperti yang dikatakan oleh Aristoteles bahwa, “Kita adalah apa yang kita kerjakan berulang-ulang. Karena itu, keunggulan bukanlah suatu perbuatan melainkan sebuah kebiasaan.” Begitu pun dengan membaca, membaca harus diawali dari kegiatan yang berulang-ulang untuk menjadikannya kebiasaan hingga akhirnya menjadi sebuah hobi atau kegemaran bahkan kebutuhan. Dan yang paling terutama untuk berkontribusi dalam pembentukan para generasi gemar membaca adalah para pemudanya, banyak yang dapat dilakukan para pemuda, salah satunya dengan aktif dibidang sosial terutama untuk menggadang generasi gemar membaca. Dimulai dari sosialisasi ke masyarakat dan terutama ke anak-anak, lalu mengadakan perpustakaan keliling dengan bekerja sama dengan dinas perpustakaan setempat, mendirikan dan mempelopori pendirian taman baca, menjadi relawan untuk membantu memberantas buta aksara dan mengadakan acara yang menarik perhatian masyarakat untuk datang dan kemudian memberikan motivasi mengenai pentingnya membaca.

            Singkatnya, kebiasaan membaca harus dimulai sedari dini dan melibatkan semua stakeholder yang ada sehingga generasi-generasi muda di masa depan memiliki pengetahuan yang luas dan informasi yang memadai hingga dapat menjadi generasi yang cerdas dan inovatif untuk bekal dirinya sebagai generasi penerus bangsa serta dapat bersaing dengan Negara maju lainnya.

0 komentar:



Posting Komentar