Mini Riset Bahasa Indonesia



EFEKTIVITAS PERMAINAN SCRABBLE DALAM MENGUKUR KEMAMPUAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA ANAK USIA 6 TAHUN
Windi Febriana Putri
1407066
PGSD Universitas Pendidikan Indonesia


ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penguasaan kosakata bahasa Indonesia pada anak SD usia 6 tahun yang meliputi kuantitas ragam kosakata, kelas kata, dan ruang lingkup kosakata. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini di antaranya adalah kuantitas ragam kosakata bahasa Indonesia pada setiap anak berbeda antara satu dengan yang lain, nomina adalah kelas kata yang paling banyak dikuasai anak, dan ruang lingkup kosakata anak sebagian besar masih berada pada tataran benda, aktivitas, keadaan, dan hal-hal lain yang bersifat konkret.
Kata kunci: penguasaan kosakata, anak usia SD usia 6 tahun, Scrabble


PENDAHULUAN

Kosakata sebagai salah satu materi pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah menempati peran yang sangat penting sebagai dasar penguasaan siswa terhadap penguasaan dalam materi mata pelajaran bahasa Indonesia dan penguasaan mata pelajaran lainnya. Penguasaan kosakata akan mempengaruhi cara berpikir dan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran bahasa sehingga penguasaan kosakata dapat menentukan kualitas seorang siswa dalam berbahasa (Kasno, 2014:1)  senada dengan itu Tarigan (1997:2) mengungkapkan kualitas keterampilan berbahasa seseorang tergantung pada kuantitas kosakata yang dimilikinya. Makin banyak kosakata yang dimiliki seseorang, makin besar pula keterampilan berbahasanya.
Pendapat tersebut, tentunya dapat dipahami bahwa kualitas dan kuantitas kosakata atau pembendaharaan kata yang dimiliki anak usia 6 tahun akan membantu anak tersebut  dalam menyerap berbagai informasi yang disampaikan para pengajar atau informasi dari berbagai sumber belajar lainnya. Penguasaan kosakata yang baik sangat mempengaruhi kemampuan anak dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan.

Cerpen



RAKET PATAH
Oleh : Windi Febriana Putri

Pada malam minggu, ayah mengajak Azus untuk melihat pertandingan bulutangkis di desanya. Kebetulan lapangan bulutangkis itu letaknya tidak jauh dari rumahnya hanya berjarak 100 meter. Jadi ayah dan Azus hanya berjalan kaki untuk menuju ke lapangan bulutangkis tersebut.
“Yah, kita akan kemana?”
“Kita akan melihat pertandingan bulutangkis di lapangan desa, kebetulan ada pertandingan antara desa Kalijoso dengan desa Payaman”
“Wah asyik, ayo yah aku sudah tak sabar melihatnya”
Ayah dan Azus tiba dilapangan bulutangkis desa, saat itu penonton sudah ramai untuk menonton pertandingan tersebut, tidak hanya warga desa Kalijoso saja tetapi banyak pula penonton dari desa lain yang hadir untuk melihat pertandingan tersebut.
“Rame sekali yah, pasti pertandingannya seru”
“Ayo kita ke depan supaya bisa melihat pertandingan dengan jelas”
Tak lama kemudian, pertandingan berakhir dan dimenangkan oleh desa Kalijoso. Akhirnya Ayah mengajak Azus pulang ke rumah karena malam semakin larut.
Suatu pagi, seperti biasa Azus, ayah, ibu dan adiknya sarapan bersama di meja makan. Azus makan sangat lahap karena pagi itu ibu memasak telor mata sapi kesukaannya.
“Masakan ibu enak sekali” puji Azus sambil melahap sisa makanan terakhir
“Kalau kamu mau bisa nambah lagi”, jawab ibu sambil tersenyum
“Aku harus makan yang banyak supaya bisa jadi Pemain Bulutangkis yang hebat”
“Azus ingin menjadi pemain bulutangkis?” Jawab Ayah.
“Iya yah, pemain bulutangkis itu hebat. Azus ingin seperti mereka.”
“Tidak sia-sia semalam Ayah ajak kamu melihat pertandingan bulutangkis. Ayah dukung kemauanmu.”
“Asyikkk . . . Azus belikan raket ya yah”

Merekontruksi Minat Membaca Generasi Muda Untuk Kemajuan Negara

      Membaca adalah jendela dunia, kalimat tersebut seringkali dijadikan sebagai kata-kata mutiara dalam dunia membaca. Membaca merupakan jendela yang mengantarkan kita pada tempat-tempat menakjubkan tentang pengetahuan. Membaca merupakan pintu gerbang menuju pengetahuan. Banyak sekali kata-kata mutiara mengenai pentingnya membaca untuk kehidupan yang lebih baik.
Membaca adalah suatu hal penting untuk menambah pengetahuan, karena pengetahuan  sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Masyarakat yang memiliki sedikit pengetahuan akan tertinggal dibandingkan dengan masyarakat yang menguasai berbagai macam pengetahuan. Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang berada di bawah negara-negara maju seperti Amerika dan Negara-negara di Eropa yang memang penduduknya sangat gemar sekali membaca, berbeda dengan masyarakat di Indonesia yang mana dari sebuah penelitian disebutkan bahwa minat baca rakyat Indonesia tergolong rendah. Memang dari segi banyaknya buku yang terjual dan jumlah waktu yang digunakan oleh rata-rata rakyat Indonesia untuk membaca memang tergolong sedikit. Dari sebuah sumber disebutkan bahwa yang mempunyai minat terhadap buku kurang lebih hanya 2 persen dari jumlah penduduk Indonesia.

Fungsi Sosiolisasi Keluarga

Fungsi Sosialisasi Keluarga
A.   Definisi
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang mempelajari “cara hidup” masyarakat untuk mengembangkan potensinya, baik sebagai indidu / pribadi maupun sebagai anggota kelompok, sesuai dengan nilai, norma dan kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Untuk mewujudkan potensi tersebut, manusia harus belajar. Selam proses belajar itulah seorang individu tumbuh menjadi seseorang “pribadi” (person). Proses belajar inilah yang disebut sosialisasi.
Sosialisasi
Sosialisasi dimulai pada saat kelahiran dan usai ketika meninggal. Sosialisasi mencakup semua proses dalam sebuah komunitas tertentu atau kelompok dimana manusia mengingatkan pengalaman hidup mereka., memperoleh karakteristik motif sosial (Honingman, 1967).
Pengertian sosialisasi dalam arti luas dan sempit :
Proses pembelajaran masyarakat “mengahantar” warganya masuk kedalam kebudayaan. Dengan kata lain masyarakat melakukan suatu rangkaian kegiatan untuk mengkomunikasikan kebudayaan dari suatu generasi ke generasi berikutnya.
Dalam arti sempit, sosialisasi adalah:
Seperangkat kegiatan masyarakat, yang di dalamnya individu – individu belajar dan diajar memahirkan diri dalam peranan sosial sesuai dengan bakatnya. Dalam arti ini, sosialisasi berkaitan erat dengan masalah pendidikan formal (sekolah) angkatan muda. Dalam kaitannya dengan “fungsi sosial” / “peranan sosial”.
Dalam terjemahan terminology peran, maka konsep sosialisasi merujuk pada proses perkembangan atau perubahan yang dialami oleh seorang individu sebagai hasil dari interaksi sosial dan pembelajaran peran – peran sosial (Gegas, 1979). Umumnya sosialisasi berlangsung secara informal dan eksplisit, sehingga perubahan – perubahan dilakukan sebagai respons terhadap perubahan kondisi budaya dan lingkungan berlangsung tanpa sengaja. Lewat sosialisasi, orang belajar hidup bersama dengan orang lain dalam kelompok dan memainkan perannya yang terbatas kepada usia dan jenis kelamin yang sesuai. Dan itu terjadi dalam proses perkembangan.
Aspek Sosialisasi Keluarga
Budaya internal atau nilai- nilai dan kepribadian meliputi konsep kesehatan, sikap, dan kepribadian. Ketiga aspek tersebut umumnya ditangani oleh ibu.
Masalah yang mungking ditemukan
Dari sebagian besar penelitian dan literature mengenai pola perkembangna anak dari orang tua lengkap, single parent, dan keluarga orang tua tiri di dapatkan hasil : single- parent dan orang tua tiri merupakan dua keluarga dengan pola sosialisasi yang unik, dan tentunya akan berdampak pada anak.
Allen  (1977) mengemukakan bahwa orang tua lesbian dari gay memiliki konsep bahwa “keluarga terdiri dari berbagai macam seperti anak kandung, anak adopsi, dan anak yang dipilih dari keluarga terdekat.
Fungsi keluarga
Fungsi sosialisasi, adalah :

Bagaimana Kebenaran Sosok Si Pitung?


Hasil gambar untuk si pitung

Mungkin diantara kalian seringkali mendengar istilah "Si Pitung". Si Pitung adalah salah satu pendekar betawi berasal dari kampung Rawabelong Jakarta Barat. Selain itu Si Pitung menggambarkan sosok pendekar yang suka membela kebenaran dalam menghadapi ketidakadilan yang ditimbulkan oleh penguasa Hindia Belanda pada masa itu. Kisah pendekar Si Pitung ini diyakini nyata keberadaannya oleh para tokoh masyarakat Betawi terutama di daerah Kampung Marunda di mana terdapat Rumah dan Masjid lama. (Sumber : Wikipedia)


Tapi tahukah kalian bahwa Si Pitung itu bukan nama orang seperti halnya si Jampang atau Sabeni, tapi "Pitung" merupakan singkatan dari Pituan Pitulung yang merupakan salah satu organisasi perlawanan rakyat Jakarta yang dibentuk pada tahun 1880 Masehi oleh Kyai Haji Naipin atas saran dari Pejuang Jayakarta dan Sesepuh adat Tempo Dulu. Kyai Haji Naipin adalah seorang yang alim dan juga dikenal sebagai salah satu ahli silat yang handal di kawasan Tenabang.

Catatan Hati

Maafkan aku belum bisa menjadi pendamping yang sempurna untukmu
Maafkan aku belum bisa menjadi wanita yang terbaik untukmu
Maafkan aku belum bisa membahagiakanmu
Maafkan aku yang selalu membuat beban pikiramu
Maafkan aku yang selalu merepotkanmu
Maafkan aku yang telah membuatmu risih atas kecerewetanku
Maafkan aku yang telah menyakiti batin dan fisikmu
Maafkan aku yang telah membuatmu lelah atas tingkahku

Terkadang terlintas difikiranku, mengapa aku bisa melakukan hal itu semua?
Hal yang tidak engkau sukai, dan sudah seringkali kau ingatkan hal itu kepadaku.
Namun aku tetap saja masih belum bisa menghindari itu
Seringkali aku berfikir bagaimana cara yang terbaik untuk menghilangkan sifat buruku itu?
Rasa salah terus menghantuiku ketika batinmu tersakiti atas sikapku
Aku hanya bisa berdoa semoga hati yang tergores atas sikapku segera disembuhkan
Dan orang yang tersakiti oleh sikapku ini segera memaafkanku
Tapi bagaimana jika aku terus mengulagi kesalahan yang sama?
Apakah kau masih akan terus memaafkanku?
Aku takut jika kau pergi karena aku yang tak kunjung berubah
Aku berharap penuh kepadamu agar tetap sabar, setia, dan menuntunku
Jangan pernah lelah untuk menghadapiku
Teruslah berada di sampingku apapun yang akan terjadi
Bukankah kita sudah berjanji untuk tetap bersama?

Kau hebat, seringkali aku sering dibuat jatuh cinta berkali-kali
Padahal jarakmu yang begitu jauh
Kau selalu menyediakan waktumu untuku
Kau selalu bisa memberikan kebahagiaan kepadaku
Banyak pengorbanan yang telah kau lakukan untukku
Entahlah, apakah karena rasa cintamu yang begitu besar untuku?

Aku pun mencintaimu
Namun aku belum bisa menampakan rasa cintaku seperti apa yang kau inginkan
Percayalah, aku menyayangimu tak ada yang lain
Rasa sayangku padamu sudah begitu dalam, bahkan sangat dalam
Bisakah kau mempercayaiku?
Jika kau percaya, maka serahkan kepercayaanmu kepadaku
Lantas akan kujaga baik-baik
Aku akan tetap setia disini
Dan berharap engkau pun setia disana

 Aku merindukanmuu . . . .







Lomba Kreasi Penggalang dan Penegak Diselenggarakan Perdana di Kecamatan Kresek Kabupaten Tangerang



Lomba Kreasi Penggalang dan Penegak yang diadakan di Kecamatan Kresek dan dilaksanakan pada tanggal 27-29 Agustus 2016 guna memperingati hari Pramuka yang jatuh pada tanggal 14 Agustus. Peserta lomba meliputi penggalang tingkat SD dan SMP serta Penegak tingkat SMA jumlah keseluruhan diikuti 2500 peserta dan tahun ini sekolah-sekolah yang ada di Kecamatan Kresek  turut mengikuti semua kegiatan ini tanpa ada yang absen.

Akan Segera Tiba . . .

Akan segera tiba hari-hari dimana seseorang dengan keimanannya dapat melembutkan hatiku.
Seseorang yang dengan keteguhannya dapat meruntuhkan tembok keegoisanku.
Seorang lelaki yang ketulusannya tak dapat aku ingkari.
Dimana dihari seterusnya, kekurangan dari masing-masing kami yang membuat selalu rindu.
Kekurangannya indah dimataku, begitu pula yang ada padaku.

Seseorang yang aku butuhkan, bukan hanya yang aku inginkan.
Lelaki yang membuatku jatuh cinta berkali-kali.
Akulah tempatnya berkeluh kesah, berbagi air mata dan pelukan. Tidak ada yang lain

Akulah satu-satunya perempuan yang namanya ia sebut dalam ijab qobul sekali seumur hidupnya.
Dengannya aku merasa aman dimanapun, sedingin apapun, aku selalu merasa hangat dalam pelukannya.
Dibalik punggungnya nanti aku beribadah dan berdoa, dan diwaktu yang sama aku menjadi bagian dalam doa-doanya.
Tangannyalah yang aku kecup setelah mengamini doa kami.
Dan hanya keningku yang ia kecup.

Akulah nanti yang menjadi alasannya pulang, alasannya untuk tidak sering lembur, dan aku yang selalu ia ingat sekencang apapun godaannya diluar sana.
Dari rahimku nanti, akan lahir anak-anak sholeh dan lucu kami.
Aku yang menjaga ketika ia sibuk bekerja, sedang ia yang akan mengajarkan anak-anak kami untuk shalat dan mengaji.

Biografi Tan Malaka

Tan Malaka adalah sosok laki laki kelahiran Suliki, Sumatra Barat pada tanggal 02 Juni 1897 dengan nama asli Ibrahim gelar Datuk Tan Malaka. Anak dari pasangan Rasad Caniago dan Sinah Sinabur ini merupakan tamatan Kweekschool Bukit Tinggi pada umur 16 tahun di tahun 1913, dan dilanjutkan ke Rijks Kweekschool di Haarlem, Belanda. Setelah lulus dari Rijks Kweekschool, Tan Malaka kembali ke Indonesia dan mengajar di sebuah perkebunan di Deli, dari sinilah Tan Malaka menemukan ketimpangan sosial di lingkungan sekitar dan muncullah sifat radikal Tan Malaka.

Tan Malaka merupakan sosok yang memiliki sifat sosialis dan politis. Pada tahun 1921 dia pergi ke Semarang untuk mulai menerjuni dunia politik. Kiprahnya dalam dunia politik sangat mengesankan. Hal ini didukung dengan pemikiran Tan Malaka yang berbobot dan berperan besar dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Berbagai halangan dan rintangan yang dihadapi Tan Malaka dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, mulai dari penangkapan dan pembuangan di Kupang, pengusiran dari negara Indonesia, seringnya konflik dengan Partai Komunis Indonesia hingga pernah diduga kuat sebagai dalang dibalik penculikan Sutan Sjahrir pada bulan Juni 1946. Berbagai peran pentingpun diraih Tan Malaka, diantaranya kepemimpinan dalam berbagai organisasi dan partai. Sempat mendirikan partai PARI pada tahun 1927 dan Partai Murba pada tahun 1948, hingga mendirikan sekolah serta mengajar di China pada tahun 1936 dan sekolah tinggi Singapura. Ada hal yang sangat penting dalam kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945,dimana peranan Tan Malaka dalam mendorong para pemuda yang bekerja di bawah tanah masa pendudukan Jepang agar mencetuskan "Revolusi" yang tepatnya pada tanggal 17 Agustus.

Tan Malaka terbunuh di Kediri Jawa Timur pada tanggal 19 Februari 1949. Sebagian besar hidupnya dalam pengusiran dan pembuangan di luar Indonesia. Pemerintah Indonesia menyatakan Tan Malaka sebagai pahlawan Nasional melalui Ketetapan Presiden RI nO 53 tanggal 23 Maret 1963.

Riset dan analisa oleh Eko Setiawan
PENDIDIKAN
  • Kweekschool Bukit Tinggi (1913)
  • Rijks Kweekschool, Haarlem Belanda
KARIR
Guru dan Pemimpin Partai Komunis Indonesia
PENGHARGAAN
Pahlawan Nasional melalui Ketetapan Presiden RI No. 53 tanggal 23 Maret 1963
SOCIAL MEDIA
No Sosmed

Kebudayaan Sulawesi Selatan

Kesenian Sulawesi Selatan di kenal sebagai kebudayaan tinggi dalam konteks kekinian. Karena pada dasarnya, seni tidak hanya menyentuh aspek bentuk (morfologis), tapi lebih dari itu dia mampu memberikan konstribusi psikologis. Disamping memberikan kesadaran estetis, juga mampu melahirkan kesadaran etis. Diantara kedua nilai tersebut, tentunya tidak terlepas dari sejauhmana masyarakat kesenian (public art) mampu mengapresiasi dan menginterpretasikan makna dan simbol dari sebuah pesan yang dituangkan dalam karya seni.
Berbicara tentang estetika, seolah kita terjebak pada suatu narasi yang menghantarkan kita pada pemenuhan pelipur lara semata, misalnya: gaya hidup, hiburan dan relaksasi. Kita lupa bahwa seni merupakan variabel yang dapat membentuk kesadaran sosial sekaligus kesadaran religius masyarakat. Di Sulawesi Selatan, nilai kekhasan kesenian dapat dikatakan sebagai sebuah wasiat kebudayaan yang menggiring kita pada lokal values (kearifan). Dibutuhkan pelurusan makna seni melalui aspek keilmuan agar dia tidak terjebak dalam arus kepentingan politik dan industri semata.

Tari Klana Alus – Tari Klasik Gaya Yogyakarta

Tari Klana Alus adalah jenis Tari Tunggal Putra yang menjadi bagian dari Tari Klasik Gaya Yogyakarta, sebuah hasil karya dari seorang penari dan guru tari bernama R. Soenartomo Tjondroradono (K.R.T Candraradana). Pada awalnya tarian ini hanya ditampilkan di dalam istana, namun seiring perkembangannya, atas izin dari Sri Sultan Hamengku Buwana VII yang ditandai dengan hadirnya organisasi kesenian Kridho Bekso Wiromo, akhirnya Tari Klasik diperkenankan untuk diajarkan serta dikembangkan diluar keraton.
Tarian Klana Alus ditarikan dengan karakter dan gerak tari yang halus, adapun ciri khas dari gerakan tari ini adalah gerakan ngana atau kiprahan yang diungkapkan melalui gerak Muryani Busana. dikatakan sebagai tari yang menggambarkan keadaan seorang Raja yang sedang merindukan seorang putri, terutama tercermin pada gugusan gerak Muryani Busana yang dimaknai sebagai gerakan orang berhias dan berbusana.
Gerakan Muryani Busana sangatlah mendominasi pada tari ini, yang mana lebih cenderung sebagai penggambaran orang yang sedang berhias diri. secara garis besar tari ini dibagi menjadi tiga bagian yakni: Maju Gending, Kiprahan dan Mundur Gending. Secara keseluruhan gerakan tari terlihat lebih ekspresif dan dinamis dengan irama yang terdiri dari beberapa irama, diantaranya adalah irama satu dan irama dua. Iringan”klana alus” biasanya gendhing ”cangklek laras slendro palet 9.

Tari Klana Alus Yogyakarta
Tari Klana Alus Yogyakarta
Seperti yang telah disebutkan diatas, Tari ini merupakan gambaran Kerinduan Raja pada seorang Putri, yakni penceritaan tentang tokoh Prabu Jangkung Mardeya yang merindukan seorang putri kerabat Pandawa, Tokoh lainnya adalah Prabu Sri Suwela yang merupakan penyamaran dari Dewi Arimbi yang dalam figur pria meminang Bima. Hiasan kepala menunjukkan keunikan keindahan di luar pola tradisional, mempergunakan bulu-bulu burung merpati yang ditata indah warna-warni artistik Jawa. Gerak ”tari” Sri Suwela lebih mendekati sifat feminim.
Dalam hal Tata Busana, Penari Tari Klana Alus biasanya memakai Celana Cinde berwarna merah, Kain Parang (Loreng), Bara (hiasan kain cinde kecil dipaha kanan dan kiri), Setagen dan Epek Timpang yang difungsikan sebagai ikat pinggang, Kalung Susun dan Klat Bau yang terbuat dari kulit, Keris dan Oncen serta Sampur Cinde.

Islamic Book Fair 2016




Islamic Book Fair (IBF) adalah acara tahunan pameran buku terbesar di Indonesia yang berlokasi di Istora Senayan, Gelora Bung Karno , Senayan, Jakarta. Pada tahun 2016 ini acara ibf diadakan dari tanggal 26 Februari-6 Maret 2016. Untuk para pecinta buku, acara dan momen ini adalah surga yang harus dikunjungi. Tidak mengherankan pada hari pertama IBF pengunjungnya sudah sangat banyak. Sampai disana hal yang pertama kali diucapkan adalah "Masya Allah" ya karena memang sejauh mata memandang semuanya berupa buku-buku. Kesini pun aku mengincar sebuah buku, buku yang sejak lama sudah sangat aku idam-idamkan, aku sering melihat buku yang aku inginkan tersebut di Gramedia, hanya saja harganya begitu melangit. Jadi aku hanya bisa melihatnya dan memegangnya tanpa bisa membelinya.

Sekolah Anak Bahari

Sekolah anak bahari memang masih seumuran jagung.
Namun yakinlah, pelan-pelan kita akan membuktikan,
Tanpa banyak bicara dan banyak mengobral,
Biarlah karya, karsa dan anak-anak muda di dalamnyalah akan membuktikan,
Ini tentang perjalanan kita, perjalanan kita memang baru dimulai,
Biarkan hinaan dan pujian sebagai pengiring dalam perjalanannya.
Teman-teman,
Kita ini sedang belajar dan terus berproses,
Bermetamorfosa dan terus memperbaiki kelemahan kita yang di segala lini yang ada.
Kamu harus yakin,
Kamu harus berani,
Dan kamu harus selalu introspeksi dan terus meningkatkan kemampuan kapasitas diri,
Mempererat juga semangat konsistensi untuk semangat berkarya,
Tetaplah berkata santun dimanapun kita semua berada,
Tetaplah anggun dalam kepribadian kesehariannya.
Jangan lupa saling mengingatkan antar sesama kita,
Kita ini saudara dan keluarga di Sekolah Anak Bahari.,saudara yang mempunyai visi dan misi yg sama.
Jangan ada yang merasa rendah dan jangan pula ada yang merasa tinggi,
Tetaplah tunduk dengan anggun sampai tidak ada lagi yang mampu mencemoohmu,
Ini tugas kita bersama sebagai KELUARGA BESAR Sekolah Anak Bahari.
Saya harap dan sangat memimpikan makin hari kita akan semakin solid dan bisa bekerjasama untuk terus berirama dengan nada,
Kita berbeda dari beragam latar belakang,
Jangan minder ya,
Kita akan terus belajar dan berbenah,
Saling mengingatkan dan menyupport satu sama lain ya. Ingat...
Kita sudah jadi keluarga smile emoticon


Co